Sabtu, 01 Agustus 2009

Forkabi Selamatkan Pak Beye

Kampanye perdana pak beye dan pak boed di hal d 1 jakarta international expo adalah sebuah kelanjutan. awal dari kampanye itu sudah dimulai sejak 22 februari 2009 di pendapa cikeas, gunung putri, bogor, jawa barat. dari halaman pendapa yang diberi gantungan sembilan lampu itu, semua upaya mempertahankan kekuasaan direncanakan, dilaksanakan, dan rencana itu kini dilanjutkan.
setting-an kampanye tertutup perdana di tempat bu hartati murdaya berbisnis itu tidak jauh berbeda dengan setting-an kampanye-kampanye sebelumnya. kampanye tertutup di magelang, tempat pak beye menimba dasar-dasar ilmu peperangan, menjadi pola yang dipakai untuk kampanye berisi pidato tunggal pak beye itu. di mageleng kampanye tertutup itu diberi nama town hall meeting.
meskipun dirancanng mirip dan nyaris sama, ada berbeda hal berbeda antara kampanye perdana pak beye dan pak boed dengan town hall meeting di magelang. yang mencolok terlihat adalah, tidak terisi penuhnya kursi yang telah disiapkan foxindonesia. kursi di depan panggung tempat pak beye hanya terisi separuh. di sisi kiri dan kanan ada semperempat ruangan berisi kursi yang kosong. sementara saat kampanye demokrat di magelang, kursi yang di siapkan sudah penuh bahkan sejak satu jam sebelum acara di mulai.
hari yang dipilih mungkin berpengaruh. di magelang acara dilakukan minggu pagi. di kemayoran acara dilakukan kamis malam. di magelang adalah akhir masa kampanye. di kemayoran adalah awal masa kampanye. mungkin ini berpengaruh. jadi soal tidak penuhnya hall d 1 masih bisa dimaklumi atau masih ada harapan perbaikan. itu tentu saja untuk yang berpikir optimistik. hehehe.
tapi bukannya untuk kampanye pak beye-pak boed, ada 24 partai politik pendukung ya? kemana mereka semua? jangan-jangan memang benar apa yang dikatakan pak kalla. bus boleh parkir di cikeas sana, penumpang ada di mana-mana.
di luar persoalan itu, dalam kampanye di kemayoran, pak beye dan juga pak boed memang harus berterima kasih pada forkabi. anda tahu forkabi kan? ya. forum komunikasi anak betawi yang duduk sebagai ketua dewan penasehatnya adalah mayor jendral purnawirawan tentunya, nachrowi ramli.
sampai pukul 19.00 seperti jadwal acara yang direncanakan, hall d 1 hanya berisi separuh saja. pada jam itu, pak beye dan pak boed sudah datang dan menunggu di ruang tunggu. sampai pukul 19.25, kursi masih lowong. namun, sesaat kemudian, ratusan orang dengan seragam putih hitam bertuliskan forkabi bergelombang datang. pukul 19.30, saat pak beye dan pak boed masuk hall d 1, ruangan sudah lumayan terisi. meskipun demikian, massa entah dari mana asalnya tetap diijinkan masuk dari pintu-pintu rahasia.sebuah tindakan terlarang jika pak beye berposisi sebagai presiden.
pidato kemudian dibacakan pak beye dengan bantuan dua teleprompter di sisi kiri dan kanannya. empat puluh menit lamanya pak beye berpidato disauti tepuk tangan yang kali ini tidak dilarang dan diatur. ada juga teriakan-teriakan lanjutkan yang dikomando sehingga mengambah semarak acara.
meskipun berbeda dalam kepadatan massa, kampanye di magelang dan di kameyoran sama dalam hal logisitik. banjir logistik ada di mana-mana. di masing-masing kursi diletakkan kaos, banner, stiker, kalender, dan alat peraga kampanye lainnya. tidak usah saya ceritakan seperti apa bentuk alat peraganya karena semua televisi terutama yang menjadi televisi resmi cikeas sudah menayangkannya.
ngomong-ngomong, anda kebagian aneka macam alat peraga kampanye pak beye-pak boed atau tidak ya?
yang hadir di kemayoran seperti ibu-ibu majelis dzikir sby dalam foto di atas, bahkan kesulitan harus membawa pulang aneka atribut kampanye.

Oleh wisnu nugroho - 5 Juni 2009

Tidak ada komentar: